Jalan-jalan ke Yogyakarta, Kota Gudeg, kotanya
para raja. Jika ingin ke sana sempatkan untuk dapat mengunjungi sebanyak
mungkin wisata yang bisa dikunjungi. Dengan waktu sempit pun jangan lupa
sempatkan jalan-jalan. Jangan karena malas gerak alias mager, liburan hanya
diisi dengan tiduran di hotel atau penginapan. Aku akan berbagi pengalaman
liburan ke Yogyakarta selama dua hari.
Day 1
Candi Borobudur dan Prambanan
Karena berangkat dari Semarang, tentu pertama
kita sambangi adalah Candi Borobudur yang letaknya di pinggiran Jawa Tengah
alias Magelang. Jangan salah, Borobudur bukan di Yogyakarta, tapi di Magelang.
Baca juga: Wisata Candi Borobudur
Kalau berkunjung ke Borobudur jangan lupa ke
Prambanan, meski letaknya ujung ke ujung. Harus sempatkan diri, bisa beli tiket
dua sekaligus dari Borobudur. Dapat diskon Rp 5 ribu. Prambanan terletak di
Yogyakarta tepatnya di Sleman. Kalau candi yang satu ini pasti tidak akan
keliru tempatnya ya, karena memang di Yogyakarta.
Malioboro
Sampai di penginapan setelah dari Borobudur
dan Prambanan saat maghrib, daya tarik kasur sangatlah kuat. Mungkin memiliki
daya tarik seperti magnet. Rasa malas mulai menerpa. Untung rekanku, Nia
mengingatkan kalau kami sudah jauh-jauh datang dari Sumatera, masa iya cuma
tiduran di kamar penginapan. “Ayolah, kita keluar, ini di Jogja lo,” kata Nia
Di Malioboro, kami berjalan kaki menyusuri
trotoar jalanan. Tak lupa berfoto di papan nama Jalan Malioboro yang
legendaris. Melihat-lihat pernak-pernik khas Yogyakarta, seperti gantungan
kunci, batik, kaos dan lain-lain sampai larut malam.
Tugu Yogya
Dikenal juga dengan nama Tugu Pal Putih.
Sebelum ke Malioboro kami berkunjung terlebih dahulu di Tugu Yogya. Letaknya di
tengah perempatan jalan, sangat ramai kalau malam. Jika ingin berfoto di dekat
tugu ini harus berhati-hati. Perhatikan jalan, perhatikan lampu merah dari arah
mana yang sedang menyala baru ambil foto. Jika tidak, nanti kena klakson
pengguna jalan.
Untuk menyeberang menuju Tugu Pal Putih jangan
lupa perhatikan kiri kanan jalan sebelum menyeberang. Tetap utamakan
keselamatan.
Di sini kami mencoba makanan nasi kucing,
harganya cuma Rp 3 ribu, meskipun nasinya kurang banyak. Namanya juga nasi
kucing. Dari Tugu Yogya kami berjalan kaki menuju Malioboro.
Day 2
Keraton Ngayogyakarta
sumber: indonesiakaya.com |
Keraton ini terletak di jantung kota. Tak ada
salahnya juga kan kalau mengunjungi bangunan bersejarah dan belajar dari masa
lalu. Ada banyak pendopo atau bangsal dan koleksi-koleksi lainnya. Sayangnya
aku kurang suka dengan wisata sejarah,
bukan aku tak menghargai sejarah tapi saat itu tidak ada acara, jadi kami
seperti berjalan-jalan di museum.
Di bangunan ini ada manekin pengantin adat
dari berbagai daerah di Indonesia, dipamerkan dari balik kaca, sehingga pengunjung
bisa melihatnya dari luar bangunan. Di bangunan yang lain ada berbagai foto
dari zaman dahulu, kendaraan dan foto-foto anggota kerajaan juga para
abdidalem.
Di salah satu sisi dipamerkan mobil mewah pada
zamannya, limosin dijejer rapi. Katanya itu masih berfungsi dan dirawat dengan
baik.
Shopping Center
Ini surganya pencinta buku, usai dari keraton
kami bertolak ke Shopping Center. Harga bukunya murah-murah. Kalau berkunjung
ke sini, list dulu buku yang akan dibeli. Jika tidak, nanti kamu bingung sendiri.
Aku membeli dua buku karya Pramodya Ananta
Toer dan sebuah buku karya Sudjiwo
Tedjo. Untuk buku tebal-tebal seperti buku Pramodya,
Laskar Pelangi, atau Harry Potter. Biasanya dibandrol dengan harga Rp 35 ribu.
Kalau yang tidak tebal sekitar Rp 20 ribuan. Tergantung penjualnya tentu saja,
rata-rata segitu. O ya, kamu juga boleh meminta sampul untuk buku yang kamu
beli. Tentu saja gratis.
Selain novel, juga ada buku-buku pendidikan,
seperti kamus, buku persiapan berbagai macam ujian dan buku-buku lainnya. Sekali
lagi siapkan list sebelum datang atau kamu akan pusing sendiri. Shopping Center
terletak di kompleks Taman Pintar Yogyakarta, di jalan Sriwedani. Jangan sampai lewat jam 4 sore ya, karena took akan tutup.
Pasar Beringharjo
Banyak pernak-pernik khas Yogyakarta di sini.
Di sepanjang jalan juga banyak dijual makanan khas Yogyakarta dengan harga
miring, sangat jauh jika dibandingkan di gerai atau toko-toko yang menjual
secara khusus.
Matamu akan termanjakan dengan batik-batik dan
pakaian atau pun kaos yang dijual di sini. Pintar-pintarlah dalam menawar. Tapi
jangan terlalu sadis, kasihan juga penjualnya kan?
Tapi kalau berbelanja pakaian lebih kusarankan
di area Wisata Prambanan dan Jalan Malioboro. Menurutku di situ lebih mudah
mencari dan lebih murah dalam perihal harga.
Day 3
Kami pulang ke Semarang sebelum keesokan
harinya terbang ke Sumatera.
Baca juga: Catatan Backpacker Gagal
0 komentar: