Wisuda, siapa sih yang tak mau wisuda. Apa lagi buat mahasiswa
yang memasuki atau bahkan sudah tingkat akut angka semesternya. Dari semester
tujuh sampai 13, dari semester delapan sampai 14. Wisuda menjadi momok menakutkan
tapi juga diinginkan.
Bagaimana tidak? Untuk sampai dalam tahap wisuda butuh melewati
perjuangan skripsi , bukan lah hal mudah menyelesaikan skripsi, sehingga wisuda
menjadi suatu resepsi yang wajib diikuti bagi sebagian orang untuk mengenang
kilas balik perjuangan menyelesaikan skripshit... eeh.
Tapi persiapan wisuda juga bukan hal yang gampang loh, ada
yang menyiapkan jauh-jauh hari. Mulai dari seragam keluarga, baju untuk diri
sendiri, baju toga, sendal dan tetek bengek lainnya hingga make up
serta foto studio. Tapi aku mau nge-share pengalamanku ketika wisuda. Gak
ribet dan low budget.
Sebagian orang berpikir, baju kebesaran (sebenarnya memang
besar dipakai di badan) ini wajib dimiliki, mungkin mikirnya kapan lagi? Ini hari
bersejarah lo, nanti tidak ada kenang-kenangannya. Kalau mau beli atau
bikin juga gak masalah, tapi aku lebih menyarankan jika menyewa. Toh pakainya
juga sehari.
Di kampusku peserta wisuda sendiri yang menyiapkan toga,
tidak disediakan oleh universitas, makanya banyak tempat penyewaan. Kalau menyewa,
harganya sekitar Rp 50 ribu. Sedangkan kalau menjahit (bikin sendiri) sekitar
Rp 140 ribu. Nah kalau mau yang lebih low budget, andalkan aplikasi fren.
Fren, fren pinjam baju toga dong, tentu saja minjamnya sama kating (kaka
tingkat) atau temannkamu yang sudah wisuda duluan yaaa.... Kalau belum
wisuda, bisa kena gampar kamu nanti.
Nah yang ini sangat diribetkan oleh para wisudawan/i. Kalau mau
menjahit sediakan dari jauh-jauh hari, biar nanti tidak keteteran. Kalau
pengen pakaian yang low budget, pilih aja baju terbaik menurutmu, yang
jarang dipakai, sehingga kalau di foto tidak terlihat kalau kamu pakai baju
lama. Atau bisa pinjam punya temanmu (hahaha).
Karena kita wisuda pakai toga, jadi tertutup lah baju
kebesaran kita. Kebanyaka wisudawan melepas
toga dan memamerkan pakaian terbaiknya saat di studio. Kalau
baju kamu gak bagus ya tinggal jangan dilepas, toh tidak ada yang akan
menanyakan kan?
Kalau kamu tidak punya uang lebih untuk membuat seragam,
dress code bisa menjadi pilihannya. Minta keluarga untuk memakai pakaian
dengan warna senada, contoh baju putih bawahan coklat, dan lain sebagainya. Dengan
demikian tak perlu ribet masalah seragam. Atau jika keluarga baru nikahan dan
masih ada seragam. Pakai saja lagi. Gak ada salahnya.
Setiap orang ingin tampil dengan setelan terbaik, tak luput
juga aksesoris paling bawah ini. Jika kamu perempuan dan tidak terbiasa memakai
sandal tinggi alias high heel, jangan coba-coba membeli dengan hak
terlalu tinggi. Selain membuatmu kurang nyaman dalam berjalan, nantinya tidak
akan terpakai, beli saja sewajarnya.
Aku tidak suka sandal tinggi, tapi aku ingin terlihat
tinggi. Maka aku beli sandal yang tidak terlalu mahal hargana, tapi denga
desain yang cantik dan menarik (menurutku tentunya). Buat apa beli mahal-mahal,
jika pakainya cuma sekali. Beli mahal itu, jika bisa dipakai dalam jangka
panjang, dan bendanya tidak hanya jadi pajangan di lemari kaca.
Make Up
Cewek-cewek pasti wajib memakai make up saat wisuda. Orang
lain tampil sedemikan rupa, masa iya kita tampil kucel. Tapi harga make up itu
sangat bervariasi dari Rp 100 ribu – Rp 500 ribu. Tinggal pilih, makanya hal
terpenting dalam memilih make up adalah survei.
Cari teman atau kating yang sudah wisuda, minta mereka
merekomendasikan make up yang baik dengan harga yang terjangkau. Karena komentator
terbaik itu teman kita sendiri, gak mungkin kan dia mau menjerumuskan kita ke
dalam lembah neraka, kecuali...
Setelah mendapatkan rekomendasi, lihat-lihat kembali hasil
make up dari yang direkomendasikan teman. Biasanya para Make Up Artist
(MUA), ada sosial media. Perhatikan alisnya, kegedean apa tidak, kalau
kata temanku, bagus tidaknya MUA tergantung alis. Katanya...
Pastikan orang yang akan di make up oleh MUA tidak banyak. Kalau
pun banyak harus sebanding dengan jumlah MUA nya, jangan sampai kamu dibuat
mengantri dengan kecemasan berkecamuk di dalam dada.
Jika kamu melihat temanmu wisuda, jangan heran jika setela
prosesi selesai, mereka akan kebingungan sambil memegang gawai. Menelepon ke
sana kemari untuk mencari lokasi keluarga. Itu pemandangan biasa. Belum selesai
bertemu sahabat, dan berfoto dengan senyum lebar, keluarga segera menuntut
untuk pulang dengan muka masam. Selain cuaca panas dan membosankan, keluarga
juga belum makan, ditambah lagi kalau belum berfoto.
Jadi aku sarankan jika tidak ingin hal itu terjadi,
berfotolah sebelum prosesi wisuda. Saat hari wisuda sangat banyak studio yang
buka dari subuh hari. Survei lokasi foto dari jauh-jauh hari. Hal terpenting
adalah membandingkan harga, jangan lupa rekomendasi teman. Setelah itu booking,
katakan padanya jika akan berfoto pagi hari. Kalau bisa datang sebelum jam enam
subuh, karena tidak akan mengantri.
Jadi, setelah prosesi wisuda, terserah keluarga mau ke mana,
mau makan atau mau pulang. Tidak ada halangan untuk kamu bertemu dengan
teman-temanmu. Selain itu foto wisuda di pagi hari, make up berada dalam
kondisi terbaiknya.
Pastikan juga make up sudah selesai tepat pada
waktunya. Katakan pada MUA jika akan befoto pagi-pagi sekali.
Itu dia beberapa tips wisuda gak ribet dan low budget ala
aku. Ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi. Semoga yang belum wisuda
segera disegerakan. Bukan apa-apa, memang benar kita harus tampil semaksimal
mungkin saat wisuda, karena foto yang dipajang di ruang tamu hanya ada dua
jenis, foto wisuda dan foto pernikahan.
0 komentar: