Apa sih Festival of Light?
Light itu dalam bahasa inggris artinya cahaya, sinar
dan sejenisnya lah. Jadi Festival of Light itu Festival Cahaya. Seperti
namanya, festival in sudah pasti dipenuhi oleh cahaya-cahaya dari lampu
berwarna-warni.
Festival of Light Pekanbaru digelar di Alam Mayang,
Jalan Imam Munandar. Festival of Light ini sebenarnya Roadshow yang
digarap oleh Taman Pelangi dari Yogyakarta dan sudah singgah ke kota lain
seperti Padang Sumatera Barat. Yang namanya Road Show, sudah pasti gak akan
selamanya menetap gitu dong, jadi festival di Pekanbaru ini sudah dimulai sejak
tanggal 3 April dan berakhir pad 5 Mei 2016.
Kalau lihat dari iklan yang dipasang sama panitia ni, hal
yang paling mencolok adalah dancing fontain alias air mancur menari.
Gimana-gimana? Air mancur, kok bisa menari? Ya bisa dong. Benar aja, awal
pertama kali kulihat air mancurnya itu biasa saja, ternyata air mancur ini akan
menari setiap satu jam sekali.
Dancing Fountain atau air mancur menari di Festival of Light Pekanbaru |
Tapi tak perlu khawatir ketinggalan momen, karena panitia
akan mengumumkan jika air mancur akan menari, juga lokasi menonton yang pas
untuk bisa melihat pertunjukan tersebut. Selain
air mancurnya yang super kece badai, warna-warni laser membuat
air mancur seolah-olah memiliki warna.
Dentuman lagu-lagu pengiring dancing fontain seiring
dan seirama dengan tarian air mancur. Yang paling seru ketika air mancur berada
di titik yang paling tinggi, pas aku ke sana kemarin, penonton sampai berteriak
histeris. Mungkin karena gak pernah lihat kali ya? Yang kasian itu ada
adek-adek yang nontonnya sangat dekat dengan tepi kolam, pas lagu lagi nge-beat,
air menari-nari kayak kesurupan, ternyat airnya tumpah sedikit lebih jau dari
kolam, byurrr kena deh adek ni. Untung gak nangis si adek.
Menariknya ada waktu-waktu tertentu air mancur ini
menampilkan video. Yup video, kamu gak lagi salah baca kok. Ada
teknologi water schreen untuk air mancur ini. Penasaran? Datang aja
sendiri
Aku datang tidak sendirian, bawa teman, ya iyalah.
Setidaknya ada orang yang bisa dimintai tolong buat ambilkan foto. Spot
yang paling aku suka itu taman bunga tulip. Warna dasar bunga tulipnya putih,
lalu diberikan lampu-lampu berwarna-warni, setiap petak warnanya berbeda. Ada
putih, biru, merah, hijau dan lain-lain. Sangat epic sebagai tempat selfie.
Tapi kamu harus panda-pandai dalam mengambil gambar.
Lalu ada apa lagi di Festival of Light Pekanbaru?
Ada banyak lampion-lampion penuh cahaya. Ada juga
karakter-karakter yang dibentuk dari kerangka besi, dibungkus dengan sesuatu
yang aku lupa namanya. Dan ada cahayanya. Banyak karakter satwa di sana,
seperti paus, ular, kelinci, ikan dan satwa imut lainnya.
Karakter ular di festival of light pekanbaru |
Ada juga poho maple, entah pohon maple atau tidak, yang
jelas bentuknya mirip dengan maple.yang pasti baik pohon maple mau pun bunga
tulip meski terbuat dari plastik, tapi sangat menarik untuk dipandang apa lagi
berdua dengan gebetan. Hiya hiya hiya...
Pohon maple di festival of light Pekanbaru |
Nah saat masuk ni, ada banyak lampu-lampu menyerupai
lorong. Jadi ketika masuk ke sana seolah-olah seperti sedang berada di mana
gitu. Foto akan semakin ciamik kalau pakai kamera DSLR atau mirrorless, tapi
kamera gawai juga gak kalah keren. Semua tergantung angle alias sudut
pandang.
Untuk tiket masuknya dibanderol seharga Rp 30 ribu untuk
hari Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis. Sementara hari Jumat, Sabtu, dan Ahad
seharga Rp 35 ribu. Jangan khawatir, tidak akan diminta tiket masuk ke Alam
Mayang kok. Pembayaran dilakukan pas di gerbang Taman Pelangi.
Okey, sekian dulu kisah perjalananku di Festival of
Light Pekanbaru. Sempatkan untuk berkunjung ya, karena festival ini tidak
untuk selamanya. Catat tanggal terakhirnya: 5 Mei 2019. Jangan lupa, kalau mau ngajak
juga gak apa-apa, asal dibeliin aja tiket masuknya. Hiya hiya hiya...
hahaha
Saranku yang terpenting, jangan datang saat siang bolong.
Baca Juga: Mengintip Berbagai Mitos di Istana Siak
0 komentar: