“Gara-gara orang pintar, gunung dijual, laut ditanami besi,”
ujar salah seorang nelayan dalam film dokumenter Sexy Killers.
Beberapa waktu yang lalu, ada begitu banyak komunitas dan
organisasi membicarakan film dokumenter dari Tim Ekspedisi Indonesia biru yang
diprodusi WatchdoC ini. Film ini sudah tayang serentak di seluruh Indonesia
sejak tanggal 5 April lalu. Selain itu, film dokumenter tersebut sudah diunggah
di Youtube sejak 13 April.
Konon katanya, bagi yang sudah menonton film ini akan
tergerak hatinya untuk memilih menjadi bagian dari golongan putih alias golput.
Film tersebut turut diputar di Pekanbaru
seperti di Universitas Riau, UIN Suska Riau juga di kedai-kedai kopi.
Saat pemutaran film banyak penonton yang terkejut ketika
calon penguasa yang diributkan habis-habisan ternyata termasuk salah satu
dalang penyebab rusaknya lingkungan. Ternyata masing-masing calon alias Prabowo
mau pun Jokowi, Ma’ruf Amin atau pun Sandiaga punya andil dalam merusak Ibu
Pertiwi. Jangankan mereka kawan, kita pun termasuk salah satu perusak, namun
skalanya terlalu kecil untuk dibesar-besarkan.
Pembuat film ini benar-benar orang yang berani mengambil isu
sensitif menyangkut banyak elit politik dan pemerintah. Bahkan konon katanya,
sosok di balik Sexy Killer, Dandhy Dwi Laksono adalah penggerak gerakan
golput, tak heran usai menonton film banyak yang goyah keimanannya haruskah memilih
atau golput. Jika sebelumnya berpikir memilih yang terbaik di antara yang
terbaik, selesai menonton kalimat itu akan berubah, memilih yang buruk di
antara yang terburuk.
Sexy Killers atau Pembunuh-Pembunuh Seksi adalah sebuah film yang menceritakan geliat
elit-elit politik Indonesia di balik pertambangan batu bara dan perkebunan
kelapa sawit. Mereka terlibat secara aktif baik sebagai direksi, komisaris,
atau pun pemilik saham.
Tak tanggung-tanggung film dokumenter ini turut menyentil
toko-tokoh politik yang sedang berjuang memperebutkan kursi nomor 1 di
Indonesia, Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Termasuk juga didalamnya
calon-calon wakil presiden bahkan hingga tim suksesnya. Semua terlibat dalam
pertambangan batu bara.
Bahkan ada salah seorang mahasiswa Ade namanya, ia mengaku
terkejut ketika mengetahui jika sexy killers adalah orang-orang yang
akan dan sedang duduk di atas pemerintahan Indonesia. Bahkan sebelum menonton
film ini, ia mengaku sempat berpikir untuk golput. Setelah menonton semakin
bertambah keinginannya untuk golput.
“Setelah nonton naik keinginan untuk golput, tapi masih mikir-mikir lagi. Rasanya
agak sayang kalau gak milih, toh golput gak golput rasaku tetap
mereka yang akan memimpin negeri ini,” ujar Ade yang menonton bersama di
Universitas Riau.
Bener juga pemikiranmu De, milih gak milih, salah satu
dari mereka toh tetap jadi presiden.
Film tersebut mengisahkan, betapa sulitnya mencari air
bersih di tanah Kalimantan Timur, setelah pertambangan batu bara menyerang. Lubang-lubang
bekas pertambambangan yang berada di area pemukiman warga telah merenggut
ratusan nyawa.
Joko Widodo, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, dalam film
dokumenter tersebut memiliki andil besar dalam bisnis batu bara di Indonesia.
Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di
Kabupaten Batang ternyata dibangung di kawasan konservasi peraiaran yang kaya
akan ikan dan terumbu karang. Kapal-kapal tongkang saban hari melintasi
perairan tersebut. Jangkar-jangkar besi merusak karang-karang dan biota laut.
Film ini menampilkan akibat dari pertambangan batu bara dan
PLTU yang menyebabkan masyarakat terkena imbasnnya. Tak hanya hasil panen,
kesehehatan pun terus menurun akibat kerusakan lingkungan.
0 komentar: