Riau menjadi salah satu
provinsi penghasil asap di Indonesia. Banyaknya kebakaran hutan dan
lahan saat musim panas tak hanya menyebabkan bau menyengat dan jarak pandang
mata berkurang. Hal ini juga memicu mata menjadi cepat kering dari biasanya.
Aktivitas dan pekerjaanku yang selalu berada di luar ruangan
pasti memaksa untuk memikirkan cara bagaimana menghindari dampak buruk asap
ini. Terlebih lagi aku sebagai pengendara motor, mau tidak mau, asap sudah
menjadi makanan sehari-hariku juga bagi masyarakat Pekanbaru.
Terlebih lagi kaca helmku sangat buram dan mau tidak mau harus dibuka agar bisa melihat
dengan jelas jalanan di depanku. Tentu saja angin sepoi-sepoi yang membawa debu
asap juga menerpa mataku yang tanpa perlindungan. Rasa semilir angin memang
dingin tapi hal itu ternyata dapat menyebabkan mata kering.
Kebanyakan orang lebih banyak melindungi organ pernapasan
ketimbang mata saat musim asap tiba. Padahal kabut asap tak hanya berdampak
bagi pernapasan, mata salah satunya. Kendati demikian kesehatan mata saat musim
ini tiba kerap diabaikan.
Pun begitu juga aku, dulu masih seperti kebanyakan orang. Sampai
akhirnya aku merasakan mata terasa SEPET, PEGEL, PERIH. Rasanya memang tidak
nyaman. Mata jadi merah dan mulai iritasi.
Aku terlalu fokus melindungi pernapasan seperti memakai
masker, tanpa menyadari jika mata juga bisa terkena dampak seperti terasa SEPET,
PEGEL dan PERIH. Padahal, hal tersebut adalah gejala mata kering.
Setelah kuperhatikan, ternyata tidak hanya aku saja yang
demikian. Banyak teman-temanku dan orang lain juga melakukan hal yang sama. Hanya
peduli terhadap perlindungan organ pernapasan dan mengabaikan mata saat kabut
asap.
Gejala kekeringan air mata seperti SEPET, PEGEL dan PERIH
tersebut harus disadari. Karena air mata sangat penting untuk melindungi mata. Selain
itu, kekeringan air mata dapat menimbulkan kerusakan serius. Seperti luka pada
kornea dan infeksi. Tak hanya itu, paparan kabut asap yang terus menerus juga akan
memperburuk kesehatan mata.
Untuk mengatasi kabut asap yang sedang gencar-gencar
menyerang Riau khususnya Pekanbaru. Sebaiknya tak hanya menggunakan masker
untuk melindung hidung dari asap tetapi juga melindungi mata dengan kacamata. Tentu
saja untuk menjaga mata agar tidak kering bisa menggunakan obat tetes mata
Insto Dry Eyes.
Saat musim asap tiba, aku turut memberikan perlindungan
lebih. Mulai mempersiapkan masker, kacamata dan Insto Dry Eyes.
Mungkin akan timbul pertanyaan, kenapa tidak menggunakan air
untuk membasahi mata? Mencuci mata dengan air terutama pada wadah tidak
disarankan karena itu belum tentu higienis dan sangat disarankan untuk memakai
obat tetes mata Insto Dry Eyes guna menghindari MATA KERING, MATA SEPET, MATA
PEGEL, MATA PERIH dan MATA LELAH. Dengan Insto Dry Eyes mari kita ucapkan "Selamat tinggal mata kering."
Jadi selain menjaga kesehatan pernapasan, kita juga harus
menjaga kesehatan mata. Perbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi. Pasti area
yang terdampak kabut asap biasanya area yang panas dan kering. Selain itu
terapkan polah hidup sehat dan jangan lupa istirahat.
Safety ride + Insto Dry Eyes |
Dari tadi aku selalu mengatakan musim asap. Jika ingin tahu,
Indonesia memang hanya ada dua musim. Musim hujan dan musim kemarau. Tetapi di
Riau sebagai penyumbang asap dari kebakaran hutan dan lahan setiap tahunnya,
kini musim tak hanya ada dua tapi tiga. Musim hujan, musim kemarau dan musim
asap.
Jadi, selain mempersiapkan mantel untuk musim hujan,
masyarakat Riau juga harus menyediakan masker kala musim asap menerpa. Aku selalu
berharap musim asap benar-benar lenyap suatu saat nanti. Bagaimanapun juga,
asap tidak baik untuk kesehatan paru-paru dan organ pernapasan lainnya juga
untuk mata kita sebagai jendela untuk melihat dunia.
Agar mata tak sepet pegel perih |
Mau kacamatanya dong kakak😍😍
ReplyDelete