Kak Ratna Kirana |
Isu ramah lingkungan selalu digaungkan oleh sebagian orang untuk menyelamatkan alam dari kerusakan. Berbagai hal bisa dilakukan untuk turut ambil andil dalam kegiatan tersebut, termasuk di bidang kecantikan. Kegiatan menjaga dan merawat kulit ternyata juga dapat berkontribusi secara tidak langsung dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Beberapa waktu lalu, aku sempat ngobrol cantik dengan salah satu Beauty Blogger dari Pekanbaru, Kak Ratna Kirana. Ia menjelaskan pemilihan beragam kosmetik atau produk kecantikan bisa menjadi salah satu cara menjaga lingkungan, terlebih konsumen jiga bisa cerdas memilih produk, saat ini banyak produk-produk yang menggaungkan slogan ramah lingkungan.
Produk-produk ramah lingkungan biasanya menggunakan bahan-bahan alami di setiap produknya. Beberapa brand bahkan ada yang gencar menentang percobaan terhadap hewan, dan memastikan kemasan produknya tidak menggunakan bahan yang berbahaya dan bisa didaur ulang.
Menurut Kak Ratna ada brand yang menerima kembali kemasan produk, sehingga nanti konsumen akan mendapatkan poin tertentu. Sehingga secara tidak langsung itu juga sudah mengurangi sampah limbah kosmetik.
Selain itu, dengan memilih produk-produk tersebut secara tidak langsung pengguna produk kecantikan berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan. Beberapa brand tak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tapi juga memberdayakan masyarakat setempat dan membantu kesejahteraan mereka.
Kak Ratna sempat mengatakan, pentingnya memperhatikan produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial. Sebagai warga Riau, yang sempat merasakan kabut asap dan hampir terjadi setiap tahun, bukan seta merta membuat kita memboikot kosmetik produk berbahan baku kelapa sawit, dan yang perlu disoroti adalah tata kelolanya.
Definisi ramah lingkungan adalah produk tersebut dibuat dengan tidak merusak lingkungan. Sementara ramah sosial itu, lingkungan masyarakat di sekitar tempat produksi sejahtera. Jadi petani juga berdaya dan dapat menikmati hasilnya.
Produk-produk ramah lingkungan biasanya memiliki label cruelty-free dan vegan. Dikatakan Kak Ratna, cruelty-free memiliki beberapa karakteristik, yaitu tidak pernah mengujikan pada hewan di setiap proses produksinya.
Selain itu juga ada yang namamya label vegan, produk tersebut berarti tidak mengandung bahan hewani atau produk sampingan dari hewan. Pada umumnya, perusahaan yang memproduksi produk vegan akan menggunakan ekstrak tumbuhan atau bahan baku kimia sebagai pengganti bahan baku hewani.
Vegan make up merupakan kosmetik yang tidak menggunakan bahan-bahan dasar yang berasal dari binatang, seperti beeswax, susu, yogurt, lactic acid, keratin, madu, lanolin maupun collagen, dan semua bahan harus berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Bahan vegan ini sangat ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Brand dengan label vegan biasanya termasuk kategori dengan image perusahaan ramah lingkungan, biasanya membuat kemasan yang mudah didaur ulang, jadi secara tidak langsung juga membantu menjaga lingkungan.
Selain itu,Kak Ratna menambahkan, untuk beralih ke produk ramah lingkungan, hal yang harus dilakukan adalah dengan teliti dalam membaca produk dan merek. Ia mengungkapkan, produk ramah lingkungan biasanya menonjolkan label-label ramah lingkungan dalam slogannya. Selain itu, membaca bahan baku produk juga penting dilakukan, selain untuk memastikan produk tersebut ramah lingkungan, juga dapat mengetahui apakah produk tersebut sesuai dengan jenis kulit pengguna.
Kak Ratna menyarankan untuk memulai membaca bahan baku kosmetik, dengan demikian kita akan tahu apakah produk itu cocok untuk kulit kita. Karena bisa jadi ada yang alergi sama bahan tertentu, dengan melihat bahan bakunya kita bisa menghindari hal yang tidak diinginkan.
Wauw keren. Baru tau kalo kosmetik bahan bakunya vegan, beralih gak nihhh hehe
ReplyDelete