Penulis :
Tasaro GK
Penerbit :
Tiga Serangkai
Tebal Buku : 690
halaman
Cetakan : Pertama,
2010
ISBN :
978 979 084 346 2
Sudah lama aku tidak
menulis resensi. Kali ini aku akan menulis resensi novel Nibiru dan Kesatria Atlantis. Beberapa waktu lalu, aku mampir ke Perpustakaan Kota
Pekanbaru Jalan Soetomo. Saat melihat rak-rak buku barisan novel entah mengapa
aku kepincut mengambil Nibiru dan Kesatria Atlantis ini.
Akhirnya, aku menghabiskan tiga hari untuk menyelesaikan
novel setebal 690 halaman tersebut. Cukup efektif untuk menghemat kuota
internet.
Nibiru dan Kesatria Atlantis adalah sebuah novel yang
mengisahkan tentang seorang anak laki-laki berusia belasan tahun bernama Dhaca
Suli. Ia tinggal di sebuah pulau bernama Pulau Kedhalu.
Di pulau ini terbagi menjadi dua wilayah yaitu Kedhalu Utara
dan Kedhalu Selatan. Penduduk Pulau Kedhalu sebagian memiliki kekuatan super
yang disebut dengan pughaba, sehingga mereka bisa menguasai kekuatan
unsur alam, binatang, ruang dan waktu, ilmu menghilang, menyembuhkan luka,
kekebalan, kekuasaan raksasa, dan pengendalian pikiran.
Cover Nibiru dan Kesatria Atlantis |
Dhaca dikenalkan sebagai anak yang genius tapi malas luar
biasa. Ia tiba-tiba menjadi bersemangat setelah mendapatkan visi tentang
Nibiru, sang pembawa kiamat penguasa Atlantis yang diramalkan akan segera
datang. Nibiru muncul setiap 5.013 tahun, kedatangannya mengancam kehidupan
dunia. Meskipun terlihat mustahil, Dhaca bertekad untuk melawannya.
Untuk melatih pughaba-nya, Dhaca belajar di Bhepomany
bersama dengan geng asal Kedhalu Selatan yang disebut Empat Keparat Kecil.
Kedhalu Utara dikenal dengan para cendekiawan, bangsawan
yang penuh etika dan tata krama. Sedangkan Kedhalu Selatan sebaliknya, pekerja
kasar, mengandalkan fisik dari pada pughaba. Perbandingan keduanya
menjadi sangat kontras sekali dan acapkali orang-orang dari Kedhalu Selatan
dipandang sebelah mata oleh orang-orang Kedhalu Utara.
Baca Juga: Resensi Orang-Orang Biasa (Andrea Hirata)
Dalam petualangannya, Dhaca banyak berhadapan dengan
orang-orang yang luar biasa dari Utara, ia belajar, berkelahi, dan berdebat,
baik dengan penguasa wilayah, teman satu sekolah, hingga guru-gurunya. Banyak yang
menyepelekan Dhaca Suli dan teman-temannya dari Selatan.
Kekuatan pughaba orang-orang Kedhalu sangat terkenal
dan dicari-cari oleh benua-benua besar, salah satunya Atlantis yang dipimpin
oleh Raja Tergog. Mereka ingin menciptakan angkatan perang berkemampuan pughaba.
Namun, Kedhalu dilindungi oleh selubung
gaib yang membuat pulau ini tidak dapat di lihat dari luar.
Kendati demikian, selubung tersebut mulai melemah, dan saat
itulah penjajah menemukan celah dan berhasil masuk ke Kedhalu, bagaimana rakyat
Kedhalu mempertahankan wilayahnya, dan bagaimana mereka menghadapi kemunculan
Nibiru. Tidak asik kalau aku menceritakannya di sini kawan.
Nibiru dan Kesatria Atlantis adalah novel yang sangat bagus
menurutku. Penulisnya, Tasaro GK benar-benar menggambarkan berbagai hal dengan
detil, sehingga membuat pembaca tenggelam dalam imajinasi dari
tulisan-tulisannya.
Tasaro GK berhasil menciptakan dunia baru bagi pembaca,
dunia yang belum pernah ada sebelumnya, seolah-olah terbentuk dari rangkaian
kata-kata Nibiru dan Kesatria Atlantis.
Novel ini juga cocok dibaca dari berbagai kalangan usia, tak
hanya anak-anak saja. Bukan berlebihan jika aku menganggap Nibiru dan Kesatria
Atlantis adalah novel fantasi yang setara novel Harry Potter.
Seperti yang selalu kukatakan, menilai bagus tidaknya sebuah
buku itu mudah, coba baca bab pertama, jika itu membuatmu tak berhanti
membalikkan halaman setelahnya hingga sampai pada akhir cerita, yap buku itu
bagus sekali.
Baca Juga: Resensi Arah Langkah (Fiersa Besari)
Di kisah ini, Tasaro juga menyajikan banyak plot twist
yang tak diduga-duga, dan membuat pembaca mengernyitkan alis.
Hanya saja, beberapa kata-kata istilah, sapaan, menggunakan
bahasa yang menurutku sulit untuk dibaca, seperti sanyipmany, nyedpanyu
limippu, dan lain-lain. Mungkin ini bahasa Kedhalu, tapi tenang saja
Tasaro juga menyelipkan arti dari kata-kata yang sulip diucapkan ini.
Selanjutnya adalah munculnya Nibiru, munculnya Raja
Saternatez yang dinanti-nanti rakyat Kedhalu juga belum diceritakan secara
gamblang. Apa yang akan dilakukan Nibiru setelahnya, apa yang akan Raja Saternatez
lakukan, dan dimana petunya, bagaimana nasib warga Kedhalu setelah pengusiran
penjajah dari Nyathemaythibh itu masih menjadi pertanyaan.
Meskipun demikian, Tasaro GK telah menyiapkan ending yang tentu saja tidak mengecewakan pembaca. Barangkali, Tasaro GK menyiapkan seri selanjutnya dari
Nibiru dan Kesatria Atlantis. Kemarin, aku iseng-iseng mengirimkan dm kepada
Tasaro dan menanyakan, adakah seri selanjutnya, dan dia menjawab “Iya, namun
belum terbit”. Kita tunggu saja.
Nibiru dan Kesatria Atlantis, sangat aku rekomendasikan
untuk bahan bacaan, selain menambah kosa kata baru, juga akan membawa kalian
lari dari dunia nyata yang sangat melelahkan ini. Selamat membaca.
0 komentar: