Teakyard Solo |
Beberapa waktu lalu, aku diajakin nongkrong sama
teman-teman kuliah, karena sudah cukup lama tidak hang out bersama. Kami pun
mencari-cari lokasi yang asik, instagramable, dan tentu saja enak.
Teakyard, menjadi pilihan kami. Melalui sosial
medianya, diinfokan jika kita datang ke Teakyard, kita bisa melakukan berbagai
aktivitas, mulai dari makan, foto-foto, hingga mengajak anak-anak bermain.
Retoran Teakyard berada di area halaman belakang Grandis Barn, Jalan Adi Sucipto,
Blukukan Dua, Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Aku, Hebby,
Diah, Dara, dan Cima ke Teakyard menggunakan Batik Solo Trans (BST) dan hampir
memakan waktu sekitar 1 jam lamanya dari Kecamatan Jebres. Tapi waktu ini pasti lebih pendek jika
menggunakan kendaraan pribadi atau sepeda motor.
Teakyard Solo |
Sesuai dengan Namanya,
Teakyard, restoran ini memiliki banyak pohon jati. Sebelum masuk ke dalam area
restoran, pengunjung akan dimanjakan dengan halaman yang luas dan estetik untuk
di foto.
Di sebelah kiri, terdapat kendang-kandang rusa. Beberapa rusa terlihat tengah santai duduk dan beberapa di antaranya sedang menikmati wortel yang diberikan oleh pengunjung.
Tepat di depan kandang rusa
terdapat sebuah kolam ikan, berisi ikan-ikan koi dan lainnya. Ada sebuah titian
kayu mengarah ke kolam sehingga bisa berfoto dengan pemandangan ikan dan kolam,
serta Grandis Barn yang terlihat seperti rumah kaca.
Teakyard Solo |
Di sebelahnya lagi, ada
beragam permainan yang bisa membuat para bocil bakalan betah bermain di area
Teakyard, seperti besi panjat, perosotan, papan titian, dan lain-lain.
Teakyard Solo |
Karena berada di antara
pohon-pohon jati, halaman Teakyard menjadi teduh dan tidak panas. Sebelum berfoto-foto,
kami terlebih dahulu memesan makanan dan minuman terlebih dahulu.
Setelah itu baru berfoto-foto
di lokasi-lokasi yang sudah kusebutkan tadi, selagi menunggu pesanan datang.
Aku paling suka berfoto
di tepi kolam karena pemandangannnya yang unik. Entah menapa, pemandangan air
dan tanaman-tanaman hijau selalu lebih menyejukkan mata dibandingkan dengan
lainnya.
Spot kedua yang aku sukai ya memberi makan rusa. Di sini aku benar-benar baru tahu jika rusa juga memakan wortel. Kupikir, rusa hanya memakan rumput seperti sapi. Maklumlah, tidak setiap hari aku bisa melihat rusa.
Memberi makan rusa di Teakyard Solo |
Di Teakyard, pengunjung
juga bisa memilih untuk makan indoor maupun yang semi outdoor. Selain tempat yang
nyaman, makanan yang disajikan juga tidak kalah enak. Terlebih, Teakyard
mengusung konsep menu makanan ala Timur Tengah, sehingga beragam sajian khas Timur
Tengah bisa dinikmati di Teakyard.
Saat asik menyantap
makanan, tiba-tiba kami terpikir siapa sih pemilik sebenarnya dari Teakyard. Apakah
dia masih muda dan ganteng, atau seorang pria tua yang ingin menghabiskan
pensiunnya dengan membuka restoran, atau seorang Wanita yang memiliki kecintaan
terhadap makanan. Terlebih konsep restoran yang ada cukup bagus dan memanjakan
pengunjung yang ingin membawa keluarganya liburan tipis-tipis.
And the gank at Teakyard Solo |
Belakangan, aku searching
di Google, ternyata pemiliknya adalah pria muda dan ganteng yang Namanya banyak
dikenal oleh masyarakat Indonesia, yaitu Rio Haryanto, mantan pembalap Formula 1
(F1).
Kami menghabiskan waktu
cukup lama di Teakyard, mulai dari 3 sore sampai dengan setelah maghrib. Bagaimana
tidak, waktu rasanya begitu cepat berlalu saat dinikmati bersama teman-teman
sembari berbincang tentang masa depan.
Terlebih ditambah
dengan suasana yang nyaman, fasilitas yang lengkap, serta foto-foto yang selain
sebagai kenangan juga untuk mengisi feed Instagram yang telah lama tidak diisi.
Kami nongkrong tidak
sampai malam karena kami tidak boleh ketinggalan BST, segera kami menuju halte terdekat
yang berjarak hanya sekitar 250 dari Teakyard/Grandis Barn. Bagaimana? Tertarik
buat ke sini?
Teakyard |
0 komentar: