Candi Prambanan |
Setelah pulang basah kuyup dari Malioboro, kami pun beristirahat di penginapan sembari merencanakan kemana akan pergi di hari esoknya. Diputuskanlah kami akan mengunjungi Candi Prambanan dan Taman Sari.
Baca juga: Keliling Jogja Seharian Part 1
Kami berangkat dari penginapan menuju Candi Prambanan Yogyakarta sekitar pukul 9 pagi. Cuaca saat itu sangat cerah, matahari sudah cukup tinggi.
Candi Prambanan adalah candi Hindu yang terbesar di Indonesia, berada di Jalan Raya Solo - Yogyakarta, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Slemen, Daerah Istimewa Yogyakarta. Perlu waktu sekitar 30 menit dengan sepeda motor dari pusat Kota Jogja.
Menuju ke Candi Prambanan Jogja, juga bisa ditempuh dengan bus transjogja lo, ku lihat ada transjogja yang mengarah ke sana dan halte-nya pun tidak jauh dari pintu masuk Candi Prambanan.
Di perjalanan menuju Candi Prambanan, kami terlebih dahulu sarapan. Namanya juga warga Sumatra, nasi padang menjadi pilihan kami untuk mengganjal perut sebelum menjelajah pada waktu itu.
Ada sangat banyak warung nasi padang di sepanjang perjalanan menuju Candi Prambanan, tinggal memilih salah satu, duduk manis, dan menikmati hidangan yang disajikan.
Harga tiket masuk ke Candi Prambanan Januari 2023 adalah Rp50 ribu per orang. Kita juga bisa memilih paket terusan Candi Prambanan dan Borobudur, Candi Prambanan dan Ratu Boko, dan Candi prambanan dan Plaosan.
Namun, kami memilih untuk hanya ke Candi Prambanan saja, mengingat candi ini sangat luas dan banyak area yang bisa dijelajahi, sehingga kami merasa tidak cukup energi jika ingin mengambil tiket terusan.
Sejarah Candi Prambanan
Candi bercoarak Hindu ini namanya sudah santer hinga ke mancanegara, dan diakji oleh UNESCO sebagai warisan cagar budaya dunia.
Selain kisah Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso yang melegenda, Candi Prambanan juga memiliki sejarah masa lampau yang sayang jika tidak diketahui. Candi ini berdiri pada sekitar abad ke-9 Masehi (850 Masehi).
Candi Prambanan |
Dalam isi prasasti Siwagraha, Candi Prambanan dibangun oleh Raja keenam Kerajaan Mataram Kuno yaitu Rakai Pikatan guna memuliakan Dewa Siwa. Hal ini juga terlihat dari keberadaan Arca Siwa Mahadwa yang gagah berdiri denan tinggi 3 meter di bangunan utama.
Selanjutnya, Candi Prambanan terus disempurnakan oleh raja-raja setelahnya, seperti Raja Lokapala, Raja Balitung, Sambu, dan Raja-raja Medang Mataram. Oleh karena itu jumlah candi mencapai ratusan.
Menutur para sejarawan, Candi Prambanan dimanfaatkan sebagai lokasi untuk upacara kerajaan juga tempat berkumpulnya Brahmana dalam mempelajari kitab Weda.
Seiring berjalanannya waktu, Candi Prambanan terlantar, terabaikan, dan hilang. Hal ini tak lepas dari dipindahkannya ibukota aibat letusan besar Gunung Merapi sekitar tahun 930. Candi ini ditemukan kembali oleh CA. Lons dari Belanda pada tahun 1733, dan terus mengalami pemugaran.
Ada ratusan candi di kompleks Candi Prambanan. Terdiri dari 3 Candi Trimurti yaitu Candi Siwa, Wisnu, dan Brahma. Tiga Candi Wahana yaitu Candi Nandi, Garuda, dan Wangsa. Dua Candi Apit yaitu antara Candi Trimurti dan Wahana. Empat Candi Kelir yaitu empat penjuru mata angin di balik pintu masuk. Empat Candi Patok yaitu empat sudut halaman dalam. Kemudian 224 Candi Perwara, empat barisan konsentris candi 44, 52, 60, dan 68.
Dari 224 candi tersebu, sekarang ini diperkirakan tersisa hanya 18 candi yaitu 8 candi utama, 8 candi kecil, dan dua candi perwara.
Pada relief di Candi Prambanan juga menceritakan kisah yang tak asing di telinga yaitu kisah Ramayanan. Penculikan istri Rama yaitu Shinta oleh Rahwana.
Legenda Roro Jonggrang
Legenda Roro Jonggorang adalah dongeng yang berkembang dari cerita-cerita rakyat, yang menjelaskan asal muasal keraton Ratu Baka, Candi Sewu, dan Arca Durga di candi utama Prambanan.
Legenda ini ditafsirkan sebagai ingatan kolektif samar-samar masyarakat setempat akan peristiwa masa lampau, yaitu perebutan kekuasaan di antara Wangsa Sailendra dan Sanjaya. Prabu Baka bisa jadi dimaksudkan untuk Raja Samaratungga, Rakai Pikatan sebagai Bandung Bondowosa, dan Pramodhawardhani sebagai Roro Jonggrang.
Peristiwa sesungguhnya yaitu pertempuran Balaputradwa melawan Pramodawardhani yang dibantu oleh sang suami yaitu Rakai Pikatan.
Dongeng atau cerita rakyat tentang Roro Jonggrang yaitu bermula dari Kerjaaan pengging dana Kerajaan Baka. Kerajaan tersebut adalah kerajaan yang bertetangga. Kerajaan Pengging dipimpin oleh Prabu Damar Maya yang memiliki anak Bandung Bondowoso.
Kerajaan Baka dipimpin oleh Prabu Baka dari bangsa raksasa. Prabu Baka memiliki seorang putri bernama Roro Jonggrang.
Prabu Baka menyerukan perang kepada Kerajaan Pengging untuk memperluas kerajaan. Pertempuran pun terjadi. Bandung Bondowoso yang dikirim oleh Prabu Damar Maya berhasil mengalahkan dan membunuh Prabu Baka.
Saat Bandung Bondowoso masuk ke Kraton Baka, ia bertemu denga Roro Jonggrang dan terpikat akan kecantikannya, dan memutuskan untuk memperistri Roro Jonggrang.
Roro Jonggrang menolak permintaan Bandung Bondowoso, karena bagaimanapun Bandung Bondowoso adalah pembunuh ayahnya.
Tak menyerah, Bandung Bondowosan terus membujuk Roro Jonggrang agar menjadi istrinya. Akhirnyya, Roro Jonggrang pun setuju dan mengajukan syarat yang sulit untuk dipenuhi, yaitu membuat sumur. Syarat kedua yaitu membuat seribu candi dalam waktu satu malam.
Dikisahkan Bandung Bondowoso adalah orang yang sakti, ia berhasil membuat sumur dan sempat terkubur di dalamnya akibat ulah Roro Jonggrang yang memerintahkan patih Gupala menutup dan menimbun sumur dengan batu. Namun, Bandung berhasil keluar karena kesaktiannya.
Dalam membuat seribu candi, Bandung Bondowoso dibantu oleh makhluk halus dan berhasil menyelesaikan 999 candi dan hampir menyelesaikan seribu candi. Roro Jonggrang pun berusaha menggagalkan usaha Bandung Bondowoso, ia membangunkan dayang-dayang istana dan perempuan desa agar menumbuk padi, dan membakar gundukan jerami di sisi timur untuk membuat ilusi fajar telah terbit.
Para makhluk halus pun kembali bersembunyi sebelum menyelesaikan candi ke seribu dan Bandung Bondowoso gagal memlbuat seribu candi. ia mengetahui jika kegagalannya disebabkan oleh tipu daya Roro Jonggrang.
Bandung Bondowoso pun murka dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi ke seribu.
Menurut cerita rakyat inu, situs Ratu Baka adalah istinan prabu Baka. Sebanyak 999 candi yang tidak selesai adalah Candi Sewu, dan arca Durga di candi utama Prambanan adalah Roro Jonggrang yang dikutuk.
Sayangnya, sekarang kita tidak boleh masuk ke bagian dalam candi untuk melihat isi di dalam candi untuk menjaga pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19.
Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Candi Prambanan
Bagi wisatawan, selain belajar sejarah, foto-foto dan membuat video menjadi agenda yang tidak dapat ditinggalkan. Ada banyak spot foto di Candi Prambanan. Tapi spot yang kusukai yaitu yang menampakkan keseluruhan candi.
Letaknya sebelum masuk ke area candi-candi utama, ada banyak tumpukan-tumpukan batu di lokasi tersebut. Dari sini terlihat megahnya Candi Prambanan.
Foto wisuda di Candi Prambanan |
Berpose di depan Candi Prambanan |
Keluar dari area Candi Prambanan, akan masuk ke area taman bermain. Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan seperti bermain hoverboard, sepeda, scooter, dan lain-lain. Semua itu bisa disewa.
Selain itu juga bisa berkunjung ke Museum Prambanan, Candi Lumbung, Candi Bubrah, Candi Sewu.
Di Kompleks Prambanan ini juga ada Kandang Rusa, sehingga pengunjung bisa menikmati waktu bersama keluarga dan orang-orang tersayang sembari mengenalkan salah satu satwa dan memberi makan secara langsung.
Ada beberapa restoran juga yang tersedian, gelato, dan lain-lain. Jika terus berjalan menuju pintu keluar kita akan melewati kios makanan. Ada banyak ibu-ibu yang memanggil-manggil untuk mampir di kiosnya.
Kios makanan di Prambanan |
Aku, Rani, dan Asna memutuskan untuk singgah sejenak di salah satu kios makanan memesan es degan, Pop Mie, dan mi ayam.
Dari sini, kita akan melewati kios souvenir. Seperti pasar dari ujung ke ujung, lorong ke lorong banyak pedagang menawarkan produk-produk khas Jogja, mulai dari kaos, daster, pakaian bapak-bapak, anak-anak, dan lain-lain semua tersedia.
Harganya juga murah-murah, di antara semua lokasi oleh-oleh di Jogja yang pernah kukunjungi, di Candi Prambanan lah yang menurutku paling murah. Gantungan kunci satu buah seharga Rp1.000 bahkan bisa dapat bonus jika beli banyak.
Kios souvenir Prambanan |
Oleh-oleh Prambanan |
Berbelanja baju di Prambanan |
Tas-tas rajut juga dibanderol dengan harga yang jauh lebih murah, tergantung bagaimana kita menawarnya. Jangan berfokus hanya pada satu tempat, dengan produk yang sama kita bisa mendapatkan harga yang jauh berbeda bahkan untuk kios di sebelahnya.
Jika ingin berburu oleh-oleh, kios di Candi Prambanan sangat aku rekomendasikan.
Cerita di Prambanan hari itu, kami tutup dengan makan siang di Kedai Ayam Goreng Olive di seberang jalan. Cerita selanjutnya, masih di hari yang sama tentang Keliling Jogja seharian part 3.
Jangan bosan-bosan membaca ceritaku ya.
0 komentar: