Patung Surabaya |
Beberapa waktu lalu di awal bulan Maret 2023 aku berkesempatan berkunjung ke salah satu kota besar di Indonesia yaitu Kota Surabaya, Jawa Timur. Agenda kali ini adalah wisuda my bestie dari Riau Kak Ika yang sudah mentas dari pendidikan S2-nya di Universitas Dr. Soetomo Surabaya.
Dari Kota Surakarta ke Surabaya tentu saja aku naik kereta api. Karena bagaimana pun juga kereta api adalah transportasi yang aman, nyaman, dan tepat waktu. Perlu waktu perjalanan sekitar tiga jam lebih sedikit untuk sampai dari Stasiun Solo Balapan menuju Stasiun Surabaya Gubeng.
Sampai di Stasiun Surabaya Gubeng aku disambut dengan senyum merekah calon wisudawan waktu itu Kak Ika dan Faisal. Kota Surabaya sendiri adalah kota tempat Faisal pernah bekerja, jadi sedikit banyak ia lebih tahu tentang Kota Surabaya dan menjadi tour guide kami selama di kota yang identik dengan ikon ikan hiu dan buaya ini.
Nah, di Kota Surabaya, Faisal mengajak kami untuk city tour alias keliling kota melihat-lihat apa saja yang ada di Surabaya.
Grand City Mall Surabaya
Hari itu adalah Hari Jumat, jadi otomatis Faisal harus salat Jumat terlebih dahulu. Karena waktu check in hotel sekitar jam 2 siang dan aku sampai di sana sekitar pukul 11 siang, jadi aku dan Kak Ika diajak untuk jalan-jalan keliling mal sambil cari makan.
Dengan membawa ransel dan perintilan lain, aku serasa seperti turis lokal yang entah datang dari mana. Tujuan utama di Grand City Mall tentu saja untuk makan. Kami memesan ayam Wendy di foodcourt sembari menghabiskan waktu menunggu Faisal salat Jumat di masjid yang ada di Grand City Mall.
Patung Suro dan Boyo
Patung Suro dan Boyo ini adalah ikonnya Surabaya. Tak lengkap datang ke Surabaya tanpa berfoto di depan patung yang menurut legenda merupakan pertempuran ikan hiu sura dengan buaya. Namun, terlepas dari kisah itu, patung ini adalah lambang keberanian pemuda-pemuda Surabaya.
Dulu kukira Patung Suro dan Boyo ini hanya ada satu saja. Ternyata ada lebih dari satu patung Suro dan Boyo. Faisal mengajak kami ke patung yang berada di depan kebun binatang Surabaya.
Swafoto di depan Patung Suroboyo |
Ada banyak fotografer di lokasi tersebut, jika ingin dapat hasil yang mantap, tidak ada salahnya memanfaatkan jasa fotografer di sana.
Jalan Tunjungan
Aku kalau mendengar Jalan Tunjungan jadi ingat lagu yang liriknya begini: "Rek ayo Rek, mlaku-mlaku neng Tunjungan. Ayo Rek". Yah, ternyata itu tak hanya sekadar lagu, memang ada nama jalannya yaitu Jalan Tunjungan.
Jalan Tunjugan Surabaya |
Kata Faisal, Jalan Tunjungan ini seperti Malioboro di Yogyakarta. Ada banyak sekali kedai-kedai, baik makanan dan lainnya di Jalan Tunjungan. Street food juga banyak sekali terlihat, jadi kalau mau jajan ada beragam pilihan. Lalu, juga ada mini konser dari seniman-seniman lokal, tak hanya satu tapi beberapa meskipun tak seramai di Yogyakarta.
Destinasi wisaya city tour Surabaya selanjutnya yaitu Alun-alun Surabaya. Di alun-alun ini pengunjung bisa berjalan-jalan di area outdoor-nya, atau juga bisa di indoor-nya. Ada banyak gelaran seni di Alun-alun Surabaya. Saat kami datang ke sana ada pameran hasil karya mewarnai anak-anak yang dipajang di area basement.
Selain itu, di Alun-alun Surabaya ini, pengunjung juga bisa belajar sejarah tentang Surabaya yang tulisan dan foto-foto dipajang sedemikian rupa sehingga bisa memudahkan untuk dibaca siapa saja.
Tak hanya itu, bangunan Alun-alun Surabaya juga memberikan kesan klasik, bagi pemburu lokasi instagramable Alun-alun Surabaya adalah tempat yang ciamik untuk berburu foto yang bisa digunakan untuk update feed Instagram.
Foodcourt Urip Sumoharjo
Foodcourt Urip Sumoharjo
Usai dari Alun-alun Surabaya, kami pun keroncongan dan bingung ingin makan apa. Jika semua orang mengatakan terserah lalu siapa yang memutuskan? Akhirnya kami mencari-cari informasi seputaran Surabaya. Akhirnya ketemu Foodcourt Urip Sumoharjo.
Di sini ada banyak penjual makanan dengan beragam menu. Dengan berkunjung ke sini tidak usah khawatir jika setiap orang punya pesanan berbeda-beda. Misalkan yang satu ingin sup, yang lain ingin nasi goreng, dan yang lainnya lagi ingin ayam geprek. Di sini semuanya tersedia, tinggal pilih saja.
Nah itulah pengalamanku jalan-jalan dan city tour di Surabaya. Kebanyakan jalan-jalan di Kota Surabaya kami lakukan di malam hari mengingat panasnya Kota Surabaya yang nemang agak lain sikit.
Di hari terakhirku di Surabaya, Faisal dan Kak Ika rencananya mau ngajak ke satu tempat lagi naik bus Woro Wiri, sayangnya perubahan cuaca dari Solo ke Surabaya sepertinya membuat badanku menjadi tidak fit dan hidungku mbeler. Jadi diputuskan untuk istirahat sejenak sebelum akhirnya kami pulang ke habitat masing-masing. Aku kembali ke Solo, dan Faisal serta Kak Ika kembali ke Jakarta.
Di sini ada banyak penjual makanan dengan beragam menu. Dengan berkunjung ke sini tidak usah khawatir jika setiap orang punya pesanan berbeda-beda. Misalkan yang satu ingin sup, yang lain ingin nasi goreng, dan yang lainnya lagi ingin ayam geprek. Di sini semuanya tersedia, tinggal pilih saja.
Nah itulah pengalamanku jalan-jalan dan city tour di Surabaya. Kebanyakan jalan-jalan di Kota Surabaya kami lakukan di malam hari mengingat panasnya Kota Surabaya yang nemang agak lain sikit.
Di hari terakhirku di Surabaya, Faisal dan Kak Ika rencananya mau ngajak ke satu tempat lagi naik bus Woro Wiri, sayangnya perubahan cuaca dari Solo ke Surabaya sepertinya membuat badanku menjadi tidak fit dan hidungku mbeler. Jadi diputuskan untuk istirahat sejenak sebelum akhirnya kami pulang ke habitat masing-masing. Aku kembali ke Solo, dan Faisal serta Kak Ika kembali ke Jakarta.
Sampai jumpa lagi Surabaya, semoga berkesempatan bertemu kembali di lain waktu.
seseru itu explore Surabaya, jadi kangen surabaya
ReplyDeletepokoknya kalau ke surabaya, ada aja tujuannya saking banyaknya pilihan tempat yang bisa dikunjungi, kayak mall misalnya atau kulineran
Iya bener bgt. Sya aja dua hari, tapi msih banyak yg belum terkunjungi.
Delete